Tahukah bahwa anda bisa berinvestasi saham dengan membeli secara mencicil? Anda bisa melakukannnya dengan metode dollar cost Averaging yang akan kami bagikan kali ini.
Pastinya anda penasara dengan apa itu dollar cost averaging bukan? Sebagai informasi, dollar cost averaging juga dikenal sebagai DCA yang merupakan bentuk investasi dalam jumlah yang sama secara berkala, seperti setiap bulan, tanpa memperhatikan harga NAB/unit (nilai aktiva bersih per unit) Reksa Dana.
Untuk lebih mudah memahami, kita bisa mengambil contoh di mana anda memiliki Rp1.000.000 untuk diinvestasikan. Daripada menginvestasikan semuanya sekaligus, anda dapat menginvestasikan Rp100.000 setiap bulan selama sepuluh bulan, meskipun nilai pasar berubah dari waktu ke waktu.
Misalnya, jika NAB/unit Reksa Dana pilihan anda adalah Rp1.000 pada bulan pertama, anda akan membeli 100 unit penyertaan. Kemudian, jika NAB/unit turun menjadi Rp800 pada bulan kedua, anda akan membeli 125 unit penyertaan. Kemudian, jika NAB/unit turun menjadi Rp1.250 pada bulan ketiga, anda akan membeli 80 unit penyertaan. Proses ini berlanjut selama beberapa bulan lagi.
Berbeda dengan istilah “Lump Sum”, yang mengacu pada proses pembelian sekaligus sehingga keuntungan dapat dicairkan. Kedua istilah ini banyak digunakan dalam investasi saham. Dalam hal keuntungan DCA, imbalan keuntungan (return) lebih baik karena anda tidak perlu mengantisipasi perubahan harga pasar. Lost-nya akan lebih besar jika Anda membeli saham Lump Sum di waktu yang tidak tepat. Dollar Cost Averaging (DCA) memiliki beberapa keuntungan tambahan, yang dianggap menarik bagi investor pemula.
Berikut adalah beberapa keuntungan investasi dengan strategi dollar cost averaging.
Keuntungan Investasi Dollar Cost Averaging
Risiko rendah
Berinvestasi saham pasti memiliki risiko. Namun, sebisa mungkin investor mengurangi angka risiko tersebut. Dengan konsep pembayaran bertahap ini, anda tidak perlu menunggu kondisi pasar. anda bisa membelinya saat harga sedang turun atau naik.
Membelinya secara bertahap dapat mengurangi tingkat risiko karena modal yang Anda keluarkan tidak banyak dan saham yang anda miliki dimulai dari jumlah yang sedikit. Jadi kerugiannya tidak akan terlalu terasa dan dalam jangka panjang profit yang didapatkan akan lebih baik dibanding menggunakan Lump Sum.
Modal bisa disesuaikan dengan pemasukan
Profil keuangan setiap orang pasti berbeda-beda. Apalagi bagi investor pemula yang mungkin hanya memiliki modal kecil, namun ingin mencoba terjun ke dunia investasi. Dengan mencoba strategi Dollar Cost Averaging (DCA) bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun perlu anda perhatikan bahwa walaupun bisa dibeli dengan modal kecil, investor perlu memiliki perencanaan keuangan terlebih dahulu dan memprioritaskan kebutuhan pokok. Dengan kata lain, jika ingin berinvestasi jangan terlalu gegabah, lakukan setelah memiliki tujuan keuangan.
Bisa menginvestasikan secara rutin dan bertahap
Perencanaan keuangan juga bisa mengendalikan arus pemasukan dan pengeluaran anda. Apalagi konsep dari DCA ini adalah berinvestasi secara rutin dan bertahap, dimana investor harus disiplin menyisihkan uang untuk berinvestasi. Dengan adanya perencanaan keuangan, anda dapat dengan mudah mengatur alokasi dana ke pos investasi.
Sekian informasi tentang mengenal strategi investasi dollar cost averaging yang saat ini menjadi pilihan favorit banyak investor untuk berinvestasi dengan cara cerdas. Semoga berguna dan bermanfaat.