Empat orang telah ditangkap di Spanyol atas dugaan melakukan kampanye kebencian dan rasisme daring terhadap penyerang Real Madrid Vinicius Jr.
Kampanye tersebut dikatakan telah mendorong para pendukungnya untuk melakukan pelecehan rasial terhadap pria berusia 24 tahun tersebut, dengan meminta mereka mengenakan topeng wajah berwarna hitam agar tidak dikenali, demikian konfirmasi polisi.
Pemain depan Brasil itu menangis dalam sebuah konferensi pers awal tahun ini ketika berbicara tentang pelecehan rasis yang dialaminya, dan mengatakan bahwa ia merasa “semakin tidak bersemangat” bermain sepak bola setelah beberapa insiden tersebut.
Para pria tersebut ditahan pada tanggal 14 dan 15 Oktober dan kemudian dibebaskan sementara penyelidikan masih berlangsung.
Polisi nasional Spanyol tidak menyebutkan nama keempat pria yang ditangkap dan diinterogasi, dan belum ada pernyataan langsung dari pengacara yang mewakili mereka.
Mereka menambahkan penyelidikan masih terbuka dan dapat mengarah pada penangkapan lebih lanjut setelah kampanye daring tersebut menimbulkan “kekhawatiran sosial yang signifikan” karena menjadi viral.
Penahanan pertama oleh polisi terkait dengan kampanye tersebut terjadi pada tanggal 29 September saat persiapan derby La Liga di Stadion Metropolitano Atletico Madrid, dengan tagar yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi ‘Metropolitano dengan topeng’ dilaporkan digunakan.
Meskipun tidak ada insiden rasis yang dilaporkan pada pertandingan tersebut, para pejabat sempat menghentikan sementara pertandingan setelah ada benda yang dilemparkan ke lapangan.
Tiga penggemar Valencia dijatuhi hukuman delapan bulan penjara pada bulan Juni karena melecehkan penyerang Madrid tersebut pada pertandingan bulan Mei 2023.
Pada bulan Agustus, pemain asal Brasil itu mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya akan meninggalkan lapangan jika mereka menghadapi lebih banyak lagi tindakan rasisme musim ini.
Ia menambahkan bahwa satu-satunya cara untuk menghilangkan rasisme dari sepak bola mungkin dengan menghentikan pertandingan.