Malaysia akan memperkenalkan situs web untuk memandu pekerja melalui gangguan AI.
Meningkatnya AI dan digitalisasi dapat menggantikan hingga 600.000 pekerja di Malaysia selama lima tahun ke depan, menurut Kementerian Sumber Daya Manusia. Sebuah laporan oleh Talentcorp, yang akan dirilis pada bulan November, menyoroti bagaimana sepuluh industri utama akan paling terpengaruh, termasuk teknologi informasi, manufaktur makanan, dan kedirgantaraan.
Namun, pemerintah memastikan bahwa banyak dari pekerja yang kehilangan pekerjaan ini akan beralih ke peran baru, karena sekitar 60 jenis pekerjaan baru diperkirakan akan muncul. Pekerja di sektor berisiko tinggi akan menerima dukungan yang ditargetkan untuk meningkatkan keterampilan atau pelatihan ulang, sehingga memudahkan mereka beradaptasi dengan pasar kerja yang terus berubah. Tujuan laporan ini adalah untuk mencegah reaksi negatif dan membantu industri untuk bersiap.
Laporan tersebut merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk terus memberi informasi kepada para pekerja tentang perubahan lingkungan. Pemerintah meluncurkan situs web khusus untuk memberikan informasi terperinci tentang pekerjaan yang paling terpengaruh oleh AI, digitalisasi, dan teknologi hijau, serta peluang untuk pelatihan.
Steven Sim, Menteri Sumber Daya Manusia, telah menyatakan optimisme tentang masa depan, mendesak para pekerja dan industri untuk tetap positif dan proaktif. Studi yang sedang dilakukan pemerintah akan terus menilai sektor-sektor lain di tahun-tahun mendatang, memastikan tenaga kerja di Malaysia tetap tangguh dalam menghadapi perubahan teknologi.